Pupuk Sunfert Mampu Tingkatkan Produksi Padi 10 – 12 Ton/ha

Deskripsi produk

Padi (oriza sativa) dapat tumbuh pada ketinggian 0-1500 mdpl dengan temperatur 19 – 270 C, memerlukan penyinaran matahari penuh tanpa naungan. Angin berpengaruh pada penyerbukan dan pembuahan. Padi menghendaki tanah lumpur yang subur dengan ketebalan 18-22 cm dan pH tanah 4 – 7. Padi yang telah dipanen di sawah lalu dikeringkan kemudian digiling yang akhirnya menghasilkan beras yang merupakan makanan pokok bangsa indonesia. Rakyat indonesia belum kenyang kalo belum konsumsi nasi, walau mengkonsumsi makanan berbagai macam kue bahkan dalam jumlah yang banyak masih tetap belum kenyang kalau belum mengkonsumsi nasi. Tapi masalahnya ketersedian beras belum mampu mengimbangi pertumbuhan penduduk indonesia yang semakin hari semakin cepat. Bayangkan bagaiman keadaan bangsa kita kalau keadaan seperti ini dibiarkan berlarut-larut, atau membiarkan bangsa kita tetap mengimpor beras dari negara-negara tetangga kita atau dari luar negeri. Dampak yang muncul akibat negara kita mengimport beras dimana harganya jauh lebih murah dan lebih terjangkau daripada beras dalam negeri akibatnya beras-beras dalam negeri sulit dipasarkan karena harganya lebih mahal dibanding harga beras impor. Akhirnya roda perekonomian pedesaan tidak berjalan lancar yang lambat-laun akan mempengaruhi roda perekonomian bangsa dan negara. Oleh karena itu pemerintah sekarang berupaya membantu tercapainya ketahanan pangan nasional melalui peningkatan produksi padi berdasarkan asas kuantitas, kualitas dan kelestarian ( K-3 ). Melalui program K-3 hasilnya belom maksimal karena para petani kita walau menggunakan bibt, pestisida serta pupuk namun produksi gabah padi di Indonesia masih rata-rata 4 – 5 ton/ha. Kalau produksi padi nasional masih seperti ini tentu pemerintah belum mampu memenuhi kebutuhan beras nasional dengan jumlah penduduk indonesia lebih dari 200 juta jiwa yang makanan pokoknya adalah beras. Ditengah-tengah permasalahan yang dihadapi bangsa kita, ada seberkas cahaya terang ditengah-tengah para petani kita. Ada salah satu prodak pupuk yang lahir ditengah-tengan masyarakat pertanian yang betul-betul fantastis dan telah dibuktikan oleh para petani di lapangan karena hasil pertanian selama ini hanya mencapai rata-rata 4 – 5 ton/ha tenyata setelah menggunakan pupuk ini hasil panen para petani padi mencapai 10 – 12 ton/ha, pupuk tersebut adalah PUPUK SUNFERT berbentuk tepung/powder. Para petani dalam mengaplikasikan dosis pupuk sunfert pada tanaman padi cukup menggunakan dosis pupuk sunfert hanya 10 kg/ha sampai panen ternyata dapat meningkatkan produksi padi 10 – 12 ton/ha. Dengan cara aplikasi sebagai pupuk dasar pada padi berumur 10 hari setelah tanaman dengan dosis = 5 kg sunfert + 200 kg urea (50% dari pupuk anjuran) tidak menggunakan pupuk lain lagi sehinga penggunakan pupuk sunfert oleh para petani jauh lebih ekonomis dibandingkan penggunaan pupuk lain, kedua jenis pupuk ini campur merata lalu ditabur di sawah. Aplikasi pupuk sunfert sampai panen cukup disemprotkan saja tanpa menggunakan pupuk lain dengan dosis 5 sendok makan/tangki pada umur 30 hari dan umur 40 hari (lebih optimal aplikasinya kalau masih ada air di sawah). Ternyata pengalaman para petani menggunakan pupuk sunfert yaitu para petani menggunakan pupuk sunfert tidak perlu lagi menggunakan pestisida karena pupuk sunfert berfungsi sebagai “biopesitida” karena tidak membunuh hama/penyakit padi tetapi hanya bersifat mengusir mereka sehinga batang, daun, bunga, buah sempurna/tidak cacat (kualitas panen terjamin dan ramah lingkungan). Keunggulan lain pupuk sunfert adalah padi yang menggunakan pupuk sunfert tahan terhadap serangam wereng. Padi-padi tetangga sawah semua terkena serangan wereng alhamdulillah petani menggunakan pupuk sunfert selamat sampai panen normal. Baru-baru ini salah satu daerah sul-sel mengalami masalah dimana padi para petani tidak berbuah tetapi petani yang menggunakan pupuk sunfert tetap berbuah dan panen normal Masih ada keunggulan lain yang dimiliki pupuk sunfert dibandingkan dengan pupuk lain yaitu tanaman yang menggunakan pupuk sunfert lebih tahan terhadap musim kemarau/musim kering sedangkan tanaman yang tidak menggunakan pupuk sunfert mati kekeringan (puso). (http://)

Bagikan: